Jakarta — Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media Steve Forbes, berbincang dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam sebuah dialog terbuka yang membahas perjalanan hidup, kebijakan ekonomi, dan upaya Indonesia mendorong perdamaian dunia di Jakarta pada acara Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10).

Menutup percakapan, Steve menyampaikan pandangannya tentang kepemimpinan Prabowo dan menyorot peran Prabowo untuk perdamaian di Gaza.

Steve juga menyorot pidato Prabowo di PBB yang dinilainya sangat berani, tentang bahwa Israel harus mengakui Palestina, dan sebaliknya

“Beberapa orang mengkritik Anda karena hal itu, tetapi hal itu justru menunjukkan jenis kepemimpinan tegas dan visioner yang dibutuhkan dunia saat ini,” katanya.

Baca Juga:  DP3A Jeneponto dan Pengadilan Agama Tandatangani Kerja Sama Pencegahan Perkawinan Anak

“Apakah itu tentang menyediakan es bagi para nelayan atau berupaya membawa perdamaian di wilayah yang bergejolak, Indonesia memiliki seorang pemimpin yang sangat kuat. Saya bersyukur untuk itu,” ujar Steve menyambung.

Dalam dialog itu Prabowo sempat menyorot keberhasilan program Kampung Nelayan.

“Banyak desa nelayan tidak punya dermaga, tidak punya es. Jadi kami bangun dermaga, kami bantu dengan fasilitas produksi es kecil. Setelah satu setengah sampai dua tahun, pendapatan mereka naik seratus persen. Saya sendiri terkejut,” ujarnya.

Prabowo juga menjelaskan asal mula program Makan Bergizi Gratis dan pengalaman melihat langsung anak-anak di desa yang mengalami kekurangan gizi.

“Setiap kali saya datang ke desa, saya melihat anak-anak kecil menyambut saya. Mereka berdiri, melambai, dan saya ajak bicara. Saya tanya umur mereka, dan sering kali saya terkejut. Anak laki-laki yang saya kira baru berusia empat tahun ternyata sepuluh tahun. Anak perempuan yang saya kira lima tahun ternyata sebelas tahun. Saya melihat langsung stunting, kekurangan gizi, dan kemiskinan dengan mata kepala sendiri,” kata Prabowo.

Baca Juga:  Jalankan Instruksi Prabowo, TNI AD Kerahkan Logistik Skala Besar ke Aceh, Sumut, Sumbar* Jakarta — TNI Angkatan Darat kembali mengerahkan dukungan logistik berskala besar untuk membantu percepatan penanganan bencana di Sumatera. Kapal ADRI XCII-BM resmi diberangkatkan dari Dermaga Satangair Pusbekangad, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/12), membawa ribuan koli bantuan bagi masyarakat terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI Prabowo Subianto agar percepatan pemulihan daerah terdampak bencana dapat dilaksanakan secara terkoordinasi. TNI AD terus bersinergi dengan pemerintah daerah, BNPB, serta unsur TNI–Polri di wilayah guna mendukung penanganan darurat maupun pemulihan pascabencana. “Pada keberangkatan kali ini, jumlah bantuan kembali ditambah untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di titik-titik terdampak yang masih sulit dijangkau,” demikian keterangan Dispenad dikutip di website resmi TNI AD. ADRI XCII-BM mengangkut berbagai jenis bantuan, meliputi makanan siap saji, mie instan, perlengkapan mandi dan sanitasi, air mineral, beras, selimut, kantong jenazah, pakaian dewasa dan anak-anak, perlengkapan bayi, kendaraan roda empat, serta perangkat komunikasi. Total muatan tercatat sebanyak 8.690 koli dengan berat 88.457 kilogram. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung kebutuhan warga di pengungsian maupun masyarakat yang masih terisolir. Selain logistik, TNI AD juga menurunkan personel pendamping untuk memastikan distribusi di lapangan berjalan tertib, cepat, dan tepat sasaran. Dengan berlayarnya Kapal ADRI XCII-BM, TNI AD berharap bantuan dapat segera menjangkau masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil, sekaligus mempercepat pemulihan kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur yang terdampak bencana di Sumatera,” demikian keterangan Dispenad. Pemberangkatan kapal dipimpin Asisten Operasi (Asops) Kasad Mayjen TNI Aminton Manurung bersama Komandan Satangair Pusbekangad Kolonel Cba Putra Bungsu Usman Tanjung. Sehari sebelumnya, Senin (1/12), Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjutak, juga telah meninjau langsung kesiapan kapal, termasuk proses pemuatan logistik kemanusiaan.

“Sulit bagi orang-orang di kalangan elite untuk memahami bahwa ada anak-anak yang hanya makan nasi dengan garam.”

Prabowo menyebut program MBG kini telah berjalan secara luas dengan 11.900 dapur yang memberi makan 35,4 juta anak dan ibu hamil setiap hari. Jumlah itu setara dengan tujuh Singapura.

Meski demikian Prabowo mengakui kendala yang terjadi pada pelaksanaan program itu yaitu kasus keracunan makanan.

“Bahkan satu kasus pun tidak bisa diterima,” ujarnya.

“Kami bertekad membuatnya sedekat mungkin dengan nol kesalahan.”