BONE – JBSNETWORK.ID – Berita mengenai seorang pasien yang meninggal dunia setelah menjalani operasi di RSUD Tenriawaru telah menimbulkan berbagai reaksi.
Dengan beredarnya dipemberitaan tersebut pihak JbsNetWork.id mengkonfirmasi langsung melalui Humas RSUD Tenriawaru Dedi Astaman. .Selasa (8/4/2025)
Humas RSUD Tenriawaru Dedi Astaman membenarkan bahwa pasien an. Pudding 65 tahun pernah dirawat di RSUD TENRIAWARU.
“Pasien masuk di IGD tanggal19 maret 2025 dengan keluhan pasien susah buang air kecil (BAK) atau retensi urine, BAK sedikit-sedikit, nyeri perut bawah dan demam, ” ujar Dedi Astaman.
Menurutnya pasien dengan kondisi seperti ini tidak langsung dilakukan operasi, namun pasien sebelumnya akan di lakukan visite atau dikunjungi terlebih dahulu oleh dokter spesialis serta harus dilakukan pemeriksaan lengkap termasuk persetujuan keluarga pasien untuk dilakukan operasi.
“Jadi pasien untuk operasi prostat memang harus di siapkan, Apalagi pasien tersebut sudah berumur, maka otomatis di lakukan pemeriksaan lengkap termasuk di Konsul juga ke dokter anastesi terkait dengan, apakah layak atau tidak pasien di operasi karena akan dilakukan pembiusan kepada pasien, “tambahnya.
Setelah rangkaian atau tahapan semua diatas telah dilakukan dan hasil pemeriksaan lengkap kondisi pasien baik barulah akan ditentukan waktu untuk dilakukan tindakan operasi yang dimana jadwal operasi ditetapkan pada tanggal 25 Maret 2025.
Pasca operasi, kondisi pasien stabil dan hanya memiliki keluhan nyeri pada daerah bekas operasi.
“Pada tanggal 4 April 2025 saat pasien akan pulang nampak luka operasi mengering dan keluhan nyeri pada daerah operasi juga sudah berkurang, ” pungkas Humas RSUD Dedi Astaman.
Reporter : BM.
Editor : Red.
Tim Redaksi