BONE – JBSNETWORK.ID – Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di dunia.
Di Indonesia, penyakit ini menempati peringkat kedua kanker yang paling banyak menyerang perempuan. Setiap tahun ada lebih dari 36.000 kasus baru dengan angka kematian mencapai 21.000 jiwa.
Dengan kata lain, 57 perempuan meninggal setiap harinya karena kanker serviks (Global Cancer Observatory WHO, 2020).
Sejak tahun 2022, pemerintah memberikan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks secara gratis pada anak perempuan usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 melalui kegiatan Bulan Imuniasi Anak Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus – September setiap tahunnya, agar semua anak perempuan terlindungi dari ancaman kanker serviks.
Hal itu penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya kanker serviks dan imunisasi HPV
Sebagai cara pencegahannya, UNICEF Indonesia bersama Portkesmas, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone mengadakan pertemuan koordinasi lintas sektor untuk mempersiapan kegiatan edukasi bagi orang tua dan murid tentang kanker serviks dan imunisasi HPV.
Kegiatan ini difokuskan pada wilayah-wilayah dengan cakupan imunisasi HPV yang masih berada di bawah target nasional sebesar 90 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone mengatakan “Kami ingin memastikan seluruh anak perempuan di Kabupaten Bone mendapatkan perlindungan yang setara. Imunisasi HPV adalah langkah sederhana namun berdampak besar untuk mencegah kanker serviks sejak dini,” ujar dr. Kasmawar Abbas DK.Senin (16/6/2025)
Dalam pertemuan itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bone menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran sekolah dan guru sebagai ujung tombak dalam edukasi informasi kesehatan.
“Guru dan sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi kesehatan siswa dan orang tua. Kerjasama Puskesmas dengan Sekolah-sekolah sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan edukasi dan pelayanan imunisasi yang baik untuk anak-anak kita,” ungkap Drs.H.Nursalam, M.Pd.
Selain itu Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia Rizky Ika Syafitri, mengungkapkan Inisiatif Jaga Bersama yang didukung oleh UNICEF merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak untuk hidup sehat dan terlindung dari penyakit berbahaya yang mengancam jiwa.
“Setiap anak berhak untuk hidup sehat dan tumbuh berkembang tanpa hambatan. Imunisasi HPV adalah wujud nyata dari pemenuhan hak anak agar terlindung dari kanker serviks. Melalui inisiatif Jaga Bersama, kami mendampingi pemerintah daerah dan mitra untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari pelayanan
kesehatan ini,” tegasnya.
Di Kabupaten Bone sejak tahun 2024, sebanyak 36 komunikator lokal yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat telah dilatih untuk
menyampaikan edukasi dengan metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP) kepada
orang tua, murid dan masyarakat umum.
Mereka telah menjangkau ribuan warga
dengan pesan-pesan yang menarik namun dapat mudah dicerna dan relevan secara budaya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone juga menyatakan dukungannya terhadap percepatan cakupan imunisasi HPV, khususnya di lembaga pendidikan keagamaan.
“Tokoh agama dan madrasah memiliki pengaruh besar dalam membentuk persepsi masyarakat. Kami siap mendorong pesan-pesan kesehatan sebagai bagian dari ikhtiar perlindungan anak,” ujar Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd, Kepala Kemenag Kabupaten Bone.
Basra Amru, Direktur Eksekutif Portkesmas, menegaskan bahwa edukasi sebelum pelaksanaan pelayanan imunisasi di sekolah atau BIAS sangat menentukan capaian.
“Modul edukasi dan panduan komunikator dari tahap pertama Jaga Bersama tahun 2024 kini siap digunakan kembali. Edukasi perlu dilakukan sejak awal agar masyarakat tidak hanya diberi layanan, tetapi juga diberi pemahaman,” jelasnya.
Program Jaga Bersama Tahap 2 difokuskan pada pemberian edukasi pada murid sekolah menjelang pelaksanaan BIAS. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap tantangan di lapangan, seperti beredarnya hoaks seputar vaksin.
Pemahaman masyarakat yang masih terbatas tentang imunisasi, dan kegiatan edukasi tentang imunisasi yang belum merata, Inisiatif Jaga Bersama ini adalah wujud dari komitmen bersama pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan UNICEF sebagai Badan tentang Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas).
Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) merupakan organisasi non pemerintahan dan kepemudaan yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer.
Sejak tahun 2024, Portkesmas didukung UNICEF Indonesia menjalankan inisiatif ‘Jaga Bersama’ yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak Indonesia dengan mengembangkan metode edukasi yang praktis untuk tenaga kesehatan, anak muda, guru, dan tokoh kunci imunisasi lainnya dalam meningkatkan minat masyarakat untuk imunisasi.
Inisiatif ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun lokal yang terdiri atas unsur pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, akademisi, praktisi komunikasi dan lainnya.
Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas dilakukan melalui kolaborasi multipihak. tutupnya.
Reporter : BM.
Editor : Red.
Tim Redaksi