Jeneponto, 28 Juli 2025 — Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, SE., MM., menghadiri secara langsung kegiatan Penerimaan Tim Aksi Stop Stunting Kabupaten Jeneponto yang berlangsung di Sanggar PKK Jeneponto pada Senin, 28 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya penting pemerintah daerah dalam percepatan penurunan angka stunting di Jeneponto.

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jeneponto, Hj. Salmawati Paris, SE., Wakil Ketua TP PKK, Hj. Yuristita Adhyaksa Islam, SH., MH., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Syusanti A. Mansyur, SKM., M.Kes., serta jajaran tim Aksi Stop Stunting Kabupaten Jeneponto.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Jeneponto, Hj. Salmawati Paris, SE., menegaskan pentingnya sinergi antara semua pihak dalam upaya menekan angka stunting, terutama melalui edukasi dan intervensi langsung di lapangan.

Baca Juga:  Jeneponto Menuju Simpul Kekuatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan

“Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi mencerminkan kualitas masa depan generasi kita. Maka dari itu, peran PKK bersama instansi teknis dan masyarakat sangat penting untuk bersama-sama membangun generasi yang sehat dan kuat,” ujar Hj. Salmawati.

Sementara itu, Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, SE., MM., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja tim Aksi Stop Stunting yang telah berupaya keras menekan prevalensi stunting di Jeneponto. Beliau menekankan pentingnya intervensi yang terkoordinasi serta pemanfaatan data yang akurat untuk perencanaan program ke depan.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Keberhasilan dalam penanganan stunting harus berbasis kolaborasi lintas sektor, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Saya berharap langkah-langkah yang kita ambil hari ini akan berdampak besar pada masa depan anak-anak Jeneponto,” tutur Bupati Paris Yasir.

Baca Juga:  Pengurus PBSI Bone Gelar Pertemuan Jelang Pengukuhan 28 Juli Mendatang

Kegiatan ini ditutup dengan pemaparan program kerja Tim Aksi Stop Stunting, serta sesi diskusi dan koordinasi lintas sektor demi optimalisasi pelaksanaan program di lapangan.