JENEPONTO – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jeneponto kembali menggelar rapat koordinasi, kali ini menyasar TPPS di tingkat desa dan kelurahan pada Kecamatan Binamu dan Turatea. Acara yang diinisiasi oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) ini berlangsung di Gedung PKK Jeneponto pada Kamis (29/08/2025).
Rapat ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Jeneponto, Islam Iskandar, selaku Ketua TPPS Kabupaten, serta Kepala Bappeda, Alfian Afandy Syam dan Plt. Kepala DPPKB, Mustakbirin, dan peserta dari para Ketua Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, para Kepala Puskesmas dan Camat di wilayah Kecamatan Binamu dan Kecamatan Turatea.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Jeneponto dalam menangani isu stunting.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Islam Iskandar menekankan pentingnya peran aktif seluruh pihak, khususnya TPPS di tingkat desa dan kelurahan, sebagai ujung tombak di lapangan. “Penanganan stunting adalah prioritas nasional. Sinergi antara pemerintah daerah, TPPS kecamatan, TPPS desa/kelurahan, dan seluruh elemen masyarakat harus diperkuat agar intervensi yang kita lakukan tepat sasaran dan memberikan hasil yang maksimal,” tegas Islam Iskandar.

Baca Juga:  Wujudkan Lumbung Pangan, Pemkab Bone Bersama TNI Optimalisasi 5000 Hektar Lahan Rawa

Wakil Bupati yang juga Ketua TPPS Kabupaten ini menambahkan bahwa para kader Posyandu perlu ada perhatian dalam meningkatkan peran dan fungsinya.
“Kita ingin motivasi bagi para kader ini ditingkatkan sehingga kerja-kerjanya lebih meningkat lagi. Ada reward yang harus diberikan,” ungkapnya.

Fokus pada data dan intervensi tepat sasaran, Plt.
Kepala DPPKB, Mustakbirin., dalam paparannya menyoroti pentingnya akurasi data sebagai dasar pengambilan kebijakan. “Tanpa data yang valid, sulit bagi kita untuk menentukan intervensi yang paling efektif. Oleh karena itu, TPPS di tingkat desa/kelurahan harus memastikan data balita stunting, ibu hamil, dan cakupan layanan kesehatan tercatat dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, rapat ini juga membahas strategi intervensi yang relevan dengan kondisi spesifik di Kecamatan Turatea dan Binamu, termasuk optimalisasi posyandu, pemberian makanan tambahan (PMT), serta edukasi gizi bagi ibu dan keluarga yang disampaikan oleh Kepala Bappeda, Alfian Afandy Syam.

Baca Juga:  KunjunganΒ  DP2KB Kabupaten Jeneponto ke Rumah Warga Berisiko Stunting di Desa Tino

Rapat diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang memberikan kesempatan bagi perwakilan TPPS desa/kelurahan untuk berbagi tantangan dan solusi di lapangan. Diharapkan, hasil koordinasi ini akan mendorong percepatan penurunan angka stunting secara signifikan dan berkelanjutan di wilayah Jeneponto. (**)

Sumber : PPID DPPKB Jeneponto (Bang Jay)